Pati, Universitas Safin Pati (USP) bersama Pemerintah Desa Guyangan menandatangani nota kesepahaman atau Memorundum of Understanding (MoU). Hal ini untuk memperkuat pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor USP Dr. Drs. H. Murtono, M.Pd., dengan Kepala Desa Guyangan Zaenal Arifin, di Aula Balai Desa Guyangan, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Senin (4/9/2023). Hadir juga dalam MoU Wakil Rektor 1 Masruki Kabib, M.T., Ketua LPPM Reynaldi Setya Rachim, M.Pd., Ketua Kerjasama USP Bagus Bimantara, M.Or., dan sejumlah dosen USP yang akan melakukan pengabdian masyarakat.
Sejumlah fokus progam yang akan dilakukan Universitas Safin Pati di Desa Guyangan di antaranya optimalisasi pengembangan tambak garam &bandeng, pengembangan UMKM, pengembangan desa wisata, pengembangan pendidikan dan pengabdian masyarakat.
“Kendala klasik yang dihadapi oleh petani tambak garam yaitu soal cuaca, jika di musim penghujan mereka dipastikan tidak bisa berproduksi. Mindset ini yang harus bisa dirubah bagaimana agar bisa tetap produksi walaupun musim hujan. Ini butuh pengetahuan dan sentuhan teknologi,” kata Rektor USP Dr. Drs. Murtono, M.Pd
Tidak hanya soal produksi, menurut Murtono petani persoalan harga juga masih jadi dilema karena dipastikan saat musim panen harga garam dipastikan jatuh. Padahal seharusnya harga tetap bisa stabil selama antara pasokan dengan permintaan seimbang.
“Ketersediaan stok garam sangat penting mengingat penyusutan garam cukup tinggi bisa mencapai 30 persen. Salah satu kunci mengurai persoalan garam harus memiliki gudang garam,” ungkapnya.
Ia mensimulasikan misalnya di saat harga garam jatuh misal saja Rp 300 per kilonya. Pihaknya menyarankan petani garam untuk menyimpan di gudang lebih dulu dengan asumsi harga bisa tinggi dan stabil.
“Misal saja petani A memiliki stok 50 ton garam di gudang. Dengan harga jual mencapai Rp. 2.000 dan asumsi penyusutan 30 persen, maka harga pokok penjualan (HPP) sebesar Rp 1.400 per kilonya. Misal harga belinya 1.200, maka dapat profit Rp 300 per kilonya,” terangnya.
Murtono berharap kehadiran Universitas Safin Pati dapat memberikan kontribusi dan kemanfaatan bagi masyarakat Desa Guyangan. Khususnya bagi para dosen yang hendak melakukan penelitian dan pengabdian di sini agar dapat menjadi pemecah masalah (problem solver).
“Semoga ilmu di Perguruan Tinggi tidak hanya sebatas teori (langit) tapi lebih implementatif (membumi) bagi masyarakat dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Desa Guyangan Zaenal Arifin menyambut baik kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Desa Guyangan dengan Universitas Safin Pati. Diakuinya, pihaknya memang masih kesulitan dalam pengembangan potensi Desa Guyangan.
“Khususnya kami masih kesulitan dalam bidang sumberdaya manusia (SDM) untuk mengembangkan potensi desa. Kehadiran USP memang betul-betul kami harapkan,” ujarnya. (Humas)