
Indonesia saat ini berada pada peringkat 4 dunia dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia yang mencapai 274 juta jiwa, dengan jumlah yang penduduk yang begitu banyaknya, banyak sekali masalah sosial yang ada di negara Indonesia saat ini. Salah satu permasalahan yang ada saat ini merupakan lowongan pekerjaan yang tersedia. Kita mungkin saat ini mengetahui bahwa untuk lowongan pekerjaan yang ada saat ini belum bisa menampung jumlah lulusan yang ada, akibatnya banyaknya pengangguran dan juga mau tidak mau lulusan yang baru harus mencari penghasilan melalui membuka bisnis atau usaha baru.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih sebesar 3,47 persen atau hanya 9 juta orang dari total jumlah penduduk. Kendati demikian, naik dari tahun 2016 yakni 3,1 persen, tetapi jumlah wirausaha di Indonesia masih kalah banyak dari negara tetangga seperti Singapura. Negara Singapura sampai tahun 2022 memiliki jumlah pengusaha sebanyak 8,76 persen dari jumlah penduduknya. Persentase pengusaha/ penganggung jawab usaha perdagangan menurut tingkat Pendidikan terakhir yang diambil pada tahun 2020 oleh BPS mencatat ada 39% pemilik usaha merupakan lulusan SMA, kemudian pemilik usaha tingkat Pendidikan Diploma IV/S1 sebanyak 28%, 10,8% merupakan lulusan sekolah menengah pertama (SMP). Ada pula 6,9% pemilik usaha merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD), 3,6% tidak tamat SD, dan 5,5% merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Presentase pemilik usaha tingkat Pendidikan Diploma I/II/III sebanyak 4,7%. Sementara hanya 2,4% yang merupakan lulusan S2/S3.
Di dalam kehidupan ini, tidak ada yang bisa menjamin seseorang akan sukses dengan tingkat pendidikan yang dimiliki, Orang dengan lulusan SMP belum tentu kalah dengan orang yang lulus S1 dalam segi berwirausaha. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan setiap orang, ketekunan dan bekal ketrampilan wirausaha yang sudah dimiliki. Untuk itu perlu dikembangkannya kemampuan berbisnis sejak dini. Hal ini bisa dimulai dari lingkungan keluarga dengan melibatkan anak-anak dari kegiatan berbisnis, dengan keterlibatan anak-anak dalam berbisnis akan menstimulan anak agar tertarik memulai wirausaha. Membangun bisnis sejak dini memiliki peluang bisnis berkembang dan maju di masa mendatang akan lebih besar. Beberapa keuntungan membangun bisnis sejak dini diantaranya: 1) memiliki pikiran yang berbeda; 2) Belajar lebih mandiri; 3) Bisa mencoba berbagai peluang usaha; 4) Mampu mengatur keuangan dengan lebih efisien; 5) menjadi lebih kreatif.
Orang yang berani memulai bisnis sejak dini menunjukkan bahwa memiliki pikiran yang lebih maju dan terbuka. Anak muda cenderung memiliki pemikiran yang unik dan kreatif bahkan kadang tidak masuk akal. Akan tetapi pemikiran yang berbeda seperti ini yang justru bisa membuat bisnis menjadi menarik dan dapat tumbuh dengan cepat. Alasan lain yang membuat seseorang berani untuk memulai bisnis sejak dini adalah karena ingin belajar mandiri. Dengan membangun bisnis sejak dini, seseorang akan dituntut untuk bisa mengatasi masalah dan menemukan solusi agar bisnis bisa berkembang dengan lebih baik. Dengan cara seperti ini, seseorang akan mampu menghasilkan penghasilan sendiri sejak dini sehingga tidak akan mengalami masalah financial di masa depan.
Memulai sebuah usaha tidak ada jaminan akan sukses dengan usaha yang dibangun tersebut, akan tetapi dengan keuntungan memulai usaha sejak dini akan mengatasi jika usaha tersebut menemui kendala atau bahkan gagal. Jadi, dengan waktu yang lebih banyak bisa bangkit kembali dengan mengatasi masalah yang ada bahkan bisa memulai sebuah usaha yang baru hingga pada akhirnya bisa sukses dengan usahanya. Seseorang yang memiliki bisnis sendiri dituntut bisa kreatif akan bisnis yang dijalankan bisa menarik pelanggan. Kegagalan selama membangun bisnis juga bisa membuat mental seseorang lebih kuat sehingga mampu mengeluarkan ide-ide yang lebih cemerlang.
Seseorang yang membangun bisnis sendiri akan cenderung lebih efisien dalam mengatur keuangan jika dibandingkan ketika masih bekerja dengan perusahaan lain. Dengan memiliki bisnis sendiri, seseorang akan dituntut untuk lebih bijak dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran agar bisa menghasilkan keuntungan lebih besar. Sebisa mungkin seseorang tersebut akan berpikir untuk mengatur pengeluaran seefektif mungkin.
Untuk itu, memulai sebuah bisnis atau usaha tidak perlu menunggu usia yang matang dan finansial yang matang. Seseorang bisa membangunn bisnis sejak dini dengan mulai dari bisnis kecil seperti menjadi reseller atau dropship serta bisa membantu usaha keluarga yang telah berjalan. Orang yang berani berbisnis sejak dini cenderung akan lebih sukses di masa depan. Itulah sebabnya prinsip kenapa harus berbisnis, perlu ditanamkan sejak dini. Mari untuk generasi muda, bangunlah usaha mulai dari sekarang, raihlah kesuksesanmu lebih cepat. Jangan sia-siakan waktumu.