Pati, Sejumlah dosen Universitas Safin Pati melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di “Kampung Pancasila”, Desa Jrahi, Kecamatan Gunungmungkal, Kabupaten Pati. Desa Jrahi disematkan sebagai Kawasan plurasime di mana masyarakatnya dari beragam etnis, agama dan kepercayaan selalu hidup rukun berdampingan.
Suparlan, salah satu tokoh masyarakat Desa Jrahi mengatakan, jika julukan Kampung Pancasila bukan hal yang kebetulan. Melainkan melalui sebuah proses yang panjang dan terjadi secara turun- temurun.
“Di Jrahi setidaknya ada tiga agama (islam, kristen, budha)dan satu kepercayaan (Sapto Darmo). Sejauh ini mereka hidup rukun saling menghormati satu sama lain,” katanya.
Desa Jrahi memiliki jumlah penduduk sekitar 2.700 jiwa dengan menganut keyakinan dan kepercayaan yang berbeda-beda. Di wilayah itu berdiri sebanyak 20 rumah ibadah meliputi; 3 masjid, 10 musala, 4 gereja, 2 vihara dan 1 sanggar kepercayaan sapto darmo.
“Sebenarnya simple cara merawat kebhinekaan dan pluralisme di Desa Jrahi, yaitu saling bergotong royong antar warga. Misalnya ada keluarga muslim sedang mantu seperti pesta perkawinan atau lainnya, maka warga yang beragama lain seperti budha, kristen dan aliran kepercayaan saling membantu bergiliran. Tradisi ini berjalan sudah lama,” tuturnya.
“Kalau pengukuhan Desa Jrahi sebagai Desa Wisata Kampung Pancasila yaitu di tahun 2020 sebelum pandemi covid,” imbuhnya.
Suparlan menyebutkan jika kerukunan dan kebhinekaan (toleransi) di Desa berjalan secara alamiah (adat kebiasaan). Bahkan tidak pernah dilembagakan semacam forum kerukunan umat beragama (FKUB).
“Sejauh ini di Jrahi belum ada forum/kelembagaan resmi. Semangat kerukunan dan kebhinekaan sudah melekat secara individu dan kolektif tanpa kelembagaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Safin Pati Dr. Murtono, M.Pd., menyambut baik kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sejumlah dosen di Desa Jrahi. Ia berharap setelah dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Universitas Safin Pati dengan Pemerintah Desa Jrahi nantinya ada feedback yang positif dan memberikan kemanfaatan.
“Kami minta tim dosen yang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas Safin Pati harus ada output yang jelas. Potensi-potensi yang dimiliki desa bisa digali dan dikembangkan sehingga memberi kemanfaatan bagi masyarakat,” kata Murtono di sela-sela penandatangan MoU, Rabu (13/9/2023).
Murtono menambahkan, terkait keberadaan Kampung Pancasila Desa Jrahi, untuk ke depan perlu lebih dikenalkan secara meluas, tidak hanya lingkup lokal Pati saja. “Kalau ingin menjadikan Kampung Pancasila sebagai destinasi juga harus ada konsep (grand desain), mulai dari sejarah, filosofi dan atibut-atribut yang mendukung harus diperjelas,”pungkasnya. (Humas )