PATI, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Safin Pati melakukan kunjungan ke Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Rabu (23/8/2023). Kunjungan dalam rangka melakukan observasi awal sebagai persiapan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di wilayah itu.
Ketua LPPM Universitas Safin Pati Rynaldi Setya Rachim, S.Pd, M.Pd.SD, mengatakan kunjungan ke Desa Jrahi dalam rangka melakukan pemetaan di lapangan sekaligus menentukan lokasi atau obyek yang nantinya akan dilaksanakan penilitian dan pengabdian masyarakat di sini.
“Kunjungan LPPM ke Jrahi dalam rangka untuk pemetaan sekaligus persiapan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di wilayah ini,” katanya.
Desa Jrahi dikenal dengan keberagaman masyarakatnya sehingga mendapat julukan desa wisata Pancasila. Ada empat agama ; Islam, Kristen, Hindu, Budha dan satu aliran kepercayaan Sapto Darmo. Mereka hidup beradampingan dan rukun di tengah perbedaan.
Tidak hanya itu, Jrahi juga dianugerahi keindahan alam yang mempesona seperti Air Terjun Grenjengan, Pancur Songo, Goa Jurang Gonggo Mino, Embung Mini Jrahi, Giri Malang Jrahi (GMJ), dan Jalur Pendakian Puncak Tanggulangsih.
“Keragaman budaya (agama) yang dimiliki Jrahi merupakan anugerah dan keunikan tidak banyak dimiliki daerah lain. Di sisi lain, keindahan alamnya memiliki daya tarik tersendiri bagi para penikmat wisata alam,” ujar Naela Khusna Faela Shufa, S.Pd.SD, M.Pd, dosen PGSD USP itu.

Menurut Naela, dari pemetaan awal tim penelitian dan pengabdian masyarakat melihat bahwa Desa Jrahi memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan ke depanya. Mulai dari potensi wisata alamnya, hasil pertanian dan perkebunan, budaya dan kearifan lokal yang ada di wilayah itu.
“Cukup banyak potensinya seperti wisata alam dan hasil komoditi pertanian perkebunan, namun belum optimal pengelolaanya,” ungkapnya.
Ia mencontohkan potensi komoditi hasil pertanian atau perkebunan Desa Jrahi seperti jeruk, rambutan dan durian ternyata selama ini masih dikuasai tengkulak untuk distribusinya. Akibatanya terkadang harga komoditi tersebut tidak stabil atau cenderung dipermainkan.
“Persoalan jalur distribusi komoditi pertanian dan perkebunan butuh perhatian lebih. Warga membutuhkan solusi karena dampaknya sangat besar. Mungkin ini bisa menjadi salah satu fokus untuk dijadikan objek penelitian dan pengabdian masyarakat,” terangnya.(Humas)